Cinta Tak Sesederhana Itu


Bicara tentang cinta memang ngak akan ada abisnya, ada yang ngartiin cinta itu macem-macem mulai dari CINTA ( Cerita Indah Namun Tiada Arti ) dan masih banyak lagi. Kalo menurut aku pribadi sih, cinta itu nggak sesederhana itu, cinta itu penuh perjuangan untuk mendapatkannya. Contohnya seperti orang tua mencintai kita, gimana perjuangan mereka ?, Sang ibu ketika membawa kita ke sana kemari selama 9 bulan lamanya, apa itu ngak berat ? kita aja kalo bawa gula cuman 2 kilo dari kedai kerumah, capeknya minta ampunkan. Perjuangan sang ibu tak cukup sampek disitu aja loh, ketika kita keluar melihat indahnya dunia, ibu selalu menjaga kita, bahkan si nyamuk yang mau menghampiri cuman ingin menyapa kita eh si ibu malah melanyangkan tanganya dengan sigap, nah loh. Itu masih ketika kita kecil, belum lagi ketika kita beranjak dewasa. Sang ayah juga sama seperti sang ibu, mencari nafkah ke sana kemari , cuman untuk membeli susu atau mainan untuk kita. Berkerja lebih keras ketika kita udah mulai duduk dibangku sekolahan. Udah kebayangkan gimana perjuangan cinta itu, sekali lagi aku bilang cinta itu tak semudah yang kita banyangkan perlu perjuangan untuk mendapatkannya.

Kenapa Anak Yatim Piatu Nakal ?

   

Hari ini aku seperti biasa duduk bareng teman-teman di sebuah warung kopi yang tidak jauh dari tempat tinggalku. Menikmati pahitnya kopi walaupun tak sepahit hidup ini saat melihat mantan bersama kekasih barunya. Menikmati kopi bersama teman teman pasti ada saja yang akan dibahas, mulai dari ngegosipin si Dosen sama Mahasiswa lain, atau Dosen sama Dosen bahkan yang lebih parahnya lagi ngegosipin mantan sama pacar barunya.

Cinta Habibie Muda Kepada Bangsa

#MudaBikinBangga
© 2016 storibriti.com/Panji Diksana

Suasana nan senjuk menambah gravitasi di tempat tidurku, ingin rasanya aku memejamkan mata ini lebih lama lagi. Nyanyian suara burung bersahutan merangkai sebuah alunan melodi nan indah, cahaya mentaripun mulai menerobos kecelah-celah jendela kamarku. Rasa malas telah mengrogoti tubuh ini, " Ah males banget pagi ini " Pintaku sambil mengabil handphone yang sengaja aku letakan tak jauh dariku. Jemariku mulai menari-nari memilih aplikasi kurio dan mulai mencari berita-berita pagi ini. Ya aku suka membaca berita-berita lokal maupun non-lokal, tapi masalahnya aku males banget untuk membeli koran, bukannya aku nggak punya uang akan tetapi aku ingin menjaga bumi ini dari penggunaan kertas berlebihan, oleh karena itu aku menggunakan aplikasi Kurio ini, lagian aku juga bisa mendapatkan informasi baik lokal maupun non-lokal hanya dengan sentuhan jari dari aplikasi Kurio ini, dan yang paling utama ramah lingkungan.
       Sebenarnya rasa malas ini masih membalut tubuhku, keinginan kuat ingin menonton film Rudy Habibie  lah yang membuatku semangat untuk mengambil laptop kemudian menyalakannya. Ya semua orang tau tentang film ini, sebuah film tentang perjalanan muda sang inspirator bangsa siapa lain kalo bukan B.J Habibie. Habibie adalah idolaku dari kecil, siapa sih yang nggak ingin menjadikannya sesosok idola, seorang putra bangsa yang telah memiliki 46 hak paten, dan juga seorang presiden ke-3 RI bukan itu saja beliau juga seorang mantan ketua PPI Jerman. Ya kita tau kalo orang akademis akan menganggap organisasi itu nggak penting, tapi berbeda dengan sosok Habibie. Bicara tentang sosok Habibie memang nggak akan ada habisnya pasti ada saja cerita yang dapat kita ambil dari sang inspirator bangsa ini. Seperti :

Manisnya Wanita Tergantung Kaos Kakinya

     


Suasana hari ini terasa berbeda dari sebelumnya, dibilang cerah ya nggak cerah banget, kalo dibilang mendung juga nggak mendung banget sih. Sekelilingku banyak rumah penduduk yang hampir rata-rata menjadi tempat penginapan bagi para pelajar yang sedang menekuni bahasa inggrisnya disini. Ya hari ini aku sedang berada di Pare lebih tepatnya di Surabaya, siapa sih yang nggak kenal dengan kota yang satu ini, kota dengan pencetus bahasa inggris terbanyak di Indonesia, kota dengan harga makanannya cukup sangat murah ketimbang di Aceh, Ya kita bisa mendapatkan segelas es teh manis hanya dengan bermodalkan dua ribu rupiah, ketimbang di Aceh harus bersusah payah menggrogoh kocek tujuh rupiah, waw pas banget buat mahasiswa. Aku kesini bukan hanya untuk mempelajari bahasa inggris melainkan aku juga ingin menambah berat badan, kapan lagi kalo bukan disini aku mendapatkan nasi + ayam + sayur + es teh hanya delapan ribu saja. Kalo di Aceh mah kurang lebih dua puluhan.

          " Heeeee. lagi ngapain ko, kok melamun ? " Sahabatku Shobah memukul pundaku dari belakang
" Oh, bah, ngak ini aku lagi bikin cerpen tentang perjalanku di pare " Sambil memengang sebuah buku tua milik ibuku, dan sebuah pulpen.
      " Wehhh, penulis nih, ciyeee penulis "
" Heheheheh , masih amatiran sih, ya iseng iseng buat posting di blog pribadilah "
     " Oya ko, udah makan belum nih ?, laper aku , soalnya belum makan dari tadi pagi " 
" Pas kali bah, aku juga lagi laper, bentar ya aku siap-siap dulu "

Kentutku, Alarm Temanku

    

Siapa sih yang enggak tau dengan kentut, aku rasa semua orang tau apa itu kentutkan, namun permasalahannya saat ini kenapa ketika ada orang kentut itu, marah dan kemudian diam-diam menjauh ?, toh bukannya kentut itu membuat tubuh kita sehat, karna telah mengeluarkan gas-gas yang dapat di bilang cukup buruk dari tubuh kita, kenapa mereka marah, toh itu kan menyehatkan. Tapi sebenarnya aku juga agak risih sih ketika ada orang kentut di dekatku, apalagi ketika dia kentut dipendam beh… jangan ditanya suaranya  “ Boooom “ mungkin seperti itulah bunyinya, hmmm agak risih sih walaupun ngak bau, tapi yang paling kesel lagi ketika seseorang kentut itu dikeluarkan secara perlahan-lahan, hmmmm asemmm baunya, udah suara nyaring bahkan ngak bersuara eh tiba-tiba ruangan jadi bau, ya mendinglah kalo dia makan ayam atau makanan enak lainnya baunya tak seberapa, Nah ini barusan makan jengkol atau pete dan seketika pula dia mengeluarkan suaran indahnya dengan dipendam perlahan-lahan dikeluarkan, Asemmm baunya bisa-bisa membunuh warga diruangan, hmm mungkin bukan warga aja, lalat juga bisa mati. Dan mulailah perperangan saling tuduh menuduh, “ eh lo kentutnya, eh lo kentutnya, hayoo ngaku kalo ngak pantatmu busuk “ . Widih sampek segitunya doanya, dan yang lebih keselnya lagi yang nuduh itu yang kentut, pengen tak jitakin kepalanya sampek botak kayak  si Dedy kombuzer.